Selasa, 19 Maret 2013

Kesehatan Mental



Konsep sehat itu sendiri yang memang lebih banyak ditemuii konsep tentang sakit, ini membuat pemahaman tentang sehat mengalami kerancuan dalam batasan kesehatan sebagai pegangan suatu derajat yang harus dicapai seseorang. Ada perbedaan antara model kesehatan Barat dan Kesehatan Timur. Barat lebih memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu melihat sehat lebih secara menyeluruh saing berkaitan sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit. WHO mendefinisikan kesehatan sebagai: “… keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan … “(Smet, 1994).
Sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara fisik , emosi (EQ), intelektual (IQ)l, spritual (SQ) dan sosial. Dari pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut pemahamannya:
1.    Fisik dan mental
Diakatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun. Dimensi fisik dalam diri manusia tidak perlu diragukan lagi, manusia memiliki wujud yang nyata, dapat dilihat dan disentuh secara fisik.

2.    Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri.
Adaptasi Goleman (2005) meliputi lima dasar kecakapan emosional sebagai berikut:
ü  Kesadaran diri --- Mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri; memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
ü  Pengaturan diri --- Menangani emosi kita sedemikian sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas; peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
ü  Motivasi --- Menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi.
ü  Empati --- Merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermaca-macam orang.
ü  Keterampilan sosial --- Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial; berinteraksi dengan lancar; menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi, memimpin, bermusyawarah, dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim.



3.    Intelektual
Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan

4.    Spiritual

Spritual oleh Taylor, 1997 adalah segala sesuatu yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan sesuatu yang bukan bersifat materi yang memberi kekuatan kehidupan dan kekuatan yang lebih besar.Spiritual digambarkan sebagai bagian dari sesuatu yang datang untuk diketahui, dicintai, dan pelayanan kepada Tuhan, dengan kata lain hubungan tanpa batas, dan pengalaman yang mempunyai kekuatan yang menyeluruh. Sementara orang yang sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional.


5.    Sosial
Dimensi sosial pada manusia seperti yang telah dikatakan oleh Aristoteles, manusia membutuhkan orang lain, kita dapat melihat pada kenyataan bahwa dimanapun manusia berada maka disitulah terdapat sebuah komunitas, manusia tidak bisa hidup seorang diri seumur hidupnya.Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama. 


 Sejarah Kesehatan Mental
Sejarah Kesehatan mental merupakan suatu cerminan pemahaman masyarakat tentang gangguan mental dan tindakan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap gangguan mental di dunia barat :
  1. akibat kekuatan supranatural
  2. dirasuki oleh roh/setan
  3. dianggap kriminal karena memiliki derajat kebinatangan yang besar
  4. dianggap memilaiki cara berpikir irrasional.
  5. Dianggap sakit
  6. Merupaka reaksi terhadap tekanan/stress maladaptif
  7. Melarikan diri dari tanggung jawab

Zaman Prasejarah
Seperti apakah penyakit mentla yang dialami pada zaman purba? Ada suatu spekulasi bahwa beberapa gejala penyakit mental saat ini sama dan sangat mirip dengan yang ada pada saat itu. Pada zamannya, manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik seperti infeksi arthritis, penyakit pernapasan dan usus. Tetapi penyakit mental pada saat itu benar benar ditangani cara pandang mereka adalah  merawatnya sama seperti penyakit fisik, karena berfikir bahwa mental dan fisik disebabkan oleh penyebab yang sama, yakni roh-roh jahat, halilintar atau mantera-mantera musuh. Jadi tindakan perawatan yang diberikan untuk penyakit bauk mental maupun fisik adalah seperti menggosok, menjilat, menghisap, memotong dan membalut. Atau dengan cara lain yang terpikirkan oleh kawan-kawannya, pemimpin-pemimpinnya, atau ia sendiri seperti menggunakan salep, mantera, obat keras dan sihir.Tetapi masih diperlakukan secara manusiawi.
Peradaban-peradaban Awal
Dalam peradaban yang dikenal di Mesir, Mesopotamia , India, Cina dan lainnya sepanjang zaman kuno (dari 5000 SM sampai 500 tahun M), penyakit mental mulai menjadi hal umum. Di Mesopotamia, penyakit mental dihubungkan dengan roh atau setan dan perawatannya dilakukan dengan upacara-upacara agama dan magis agar setan keluar dari tubuh si pasien. Sedangkan di Mesir, ilmu kedokteran agak lebih maju dan rasional. Contohnya seperti yang otak digambarkan untuk pertama kalinya dan diketahui juga peranannya dalam proses mental,dan disana juga dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan,serta diterapkan juga psikoterapi untuk mengobati penyakit mental. Sedangkan di Yahudi, penyakit mental diartikan sebagai suatu hukuman dari Tuhan dan hanya diobati dengan bertaubat. Tapi perhatian orang Yahudi juga memperhatikannya dari segi kemanusiaan dan ilmu kedokteran, bahkan pada tahun 490 M didirikan  rumah sakit di Yerusalem untuk para pasien penyakit mental.Tapi sampai sejaarah modern belakangan ini, sumbangan sumbangan yang besar terhadap kesehatan fisik dan mental manusia datang dari orang Yunani. Beberapa pandangan dalam pemikiran Yunani yang sangat penting yaitu dengan dilakukannya penelitian dan terminologi psikiatri modern.
Abad Pertengahan ( Abad Gelap)
Pada abad pertengahan, gangguan mental tidak dianggap sebagai penyakit. Banyak kebiasaan yang telah dilakukan dalam ilmu kedokteran sebelumnya tidak dilanjutkan,dan hal yang lebih buruk seperti takhayul dan ilmu tentang setan malah dihidupkan kembali. Exorcisme pada abad ini digunakan sebagai perawatan orang yang mengalami gangguan mental. Yaitu dengan menggunakan mantra- mantra dan jimat-jimat.pada tahun 1600an (dan sebelumnya) : Orang yang sakit secara mental dahulu kala dianggap sebagai “orang yang kesurupan”  yang mengalami gangguan mental dimasuki oleh roh-roh. Maka dari itu penyembuhannyapun juga melalui healer, shaman atau penyembuh yang lebih dikenal dengan istilah dukun.
Zaman Renaisans
Saat para pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul, zaman ini tepatnya digambarkan sebagai “terang dalam kegelapan”. Di Switzerland, mengakui penyebab rasional penyakit mental dan menolak adanya kaitan dengan demonology. Di Prancis, lebih menggunakan pendekatan yang manusia terhadapa para pasien sakit mental,menganggap bahwa penyakit mental tidak berbeda dengan penyakit fisik.Tahun 1724 : Pendeta Cotton Mather menjelaskan masalah kejiwaan yang menyebabkan gangguan yang terjadi di dalam tubuh sekaligus mematahkan takhayul yang berkembang selama ini.
Abad XVII – Abad XX
Pada abad ini masih merupakan proses peralihan dan pendekatan demonologis ke pendekatan ilmiah terhadap penyakit mental karena memang tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Disini dipusatkan pada klasifikasi dan system, suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system. Kekangan-kekangan yang sangat kejam terhadap para pasien sakit mental dan menyarankan agar memberikan perawatan yang manusiawi terhadap orang-orang gila di Jerman sangat ditentang. Tahun 1812 : Benjamin Rush menjadi orang pertama yang mencoba menangani penyakit mental secara manusiawi. Llu itu di Inggris, muncul optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa dengan perkembangan teori dan teknik untuk menangani orang sakit jiwa ini di rumah sakit. walaupun dalam prakteknya sering mengalami kegagalan sehingga lambat launpun muncul masa terapi pesimisme.Tahun 1908 : Clifford Beers yang pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa dengan penanganan yang benar maupun yang salah mengeluarkan buiku “A Mind That Found Itself”. Buku tersebut langsung memberikan efek yaitu menyebarkan visinya mengenai gerakan kesehatan mental. Beers lalu mendirikan Masyarakat Connecticut yang merupakan akar dari Asosiasi Kesehatan Mental Nasional. Dan pada tahun 1950  diteruskan untuk melanjutkan mendidik publik Amerika pada isu-isu kesehatan mental dan mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental.
Psikiatri
Pada tahun 1900- an, gangguan mental dianggap sebagai bukan penyakit. Dilakukannya usaha untuk menolong para pasien sakit mental tetapi akhir abad itu dokter-dokter belum menemukan penyebab atau pencegahan, penyembuhan, atau perawatan yang efektif terhadap penyakit mental meskipun mereka telah mengklasifikasikan beribu-ribu macam kekalutan mental. Selama abad ke-19 perkembangan dalam kesehatan mental terjadi pada 4 bidang umum : perlakuan terhadap pasien sakit mental yang lebih manusiawi dan rasional oleh masyarakat, langkah-langkah untuk memperbaiki lembaga untuk penyakit mental, perhatian para penulis besar dan filsuf yang berpengaruh terhadap psikologi dan tingkah laku manusia, dan suatu system klasifikasi yang komprehensif bagi kekalutan mental. Tahun 1952 : Obat antipsikotik konvensional pertama, chlorpromazine diperkenalkan untuk pertama kalinya dan digunakan untuk menangani pasien skizofrenia dan gangguan mental utama lainnya. Juga adanya pengenalan obat-obat antipsikotik konvensional. Selain itu media Inggris juga mengungkapkan kesehatan mental melalui orang-orang yang pernah mengalaminya Tahun 1979 : NAMH menjadi the National Mental Health Association (NAMH).
Pendekatan kesehatan mental menurut :
Orientasi klasik
Sehat secara mental artinya tidak ada masalah ataupun keluhan mental, artinya seseorang dapat dikatakan dan dianggap sehat jika orang tersebut tidak mempunyai kelakuan dan perasaan tertentu, seperti rasa rendah diri, rasa lelah, cemas, ketegangan, dll yang dapat menimbulkan perasaan sakit atau tidak sehat yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.

Penyesuaian Diri

Ukuran sehat secara mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungan.Orang yang sehat secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Penentuan derajat kesehatan mental bukan hanya dilihat berdasarkan jiwanya tetapi juga dengan proses perkembangan dalam lingkungannya.


perkembangan potensi
Keharmonisan antara pikiran dan perasaan dapat mebuat tidakan seseorang tampak matang dan wajar, dalam mencapai beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa menghargai dirinya sendiri dan bisa di hargai oleh orang lain.

Teori kepribadian sehat menurut :

1.aliran psikoanalis
   Psikoanalisis disebut sebagai depth psychology yang mencoba mencari sebab-sebab perilaku manusia pada alam bawah sadarnya.
Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses dan ada yang sulit kita bawa kealam bawah sadar.di alam bawah sadar inilah tinggal dua struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita,yaitu ;
ü  Id :berisi energi psikis yang hanya memikirkan kesenangan semata
üSuperegego :berisi kaidah moral dan nilai-nilai social yang diserap individu dari         lingkungannya.
ü  Ego :pengawas realitas
2.Behavioristik
Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus)yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu kondisi.sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behavior atau perilaku menyimpang.
Prinsip dasar behaviorisme :
ü  Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
ü  Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah prosedur problem yang harus dihindari.
ü  Pengajar utama adalah Watson : overt,observable behavior adalah satu-satunya subjek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
ü  Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positive dalam perkembangan ilmu psikologi.

3.Humanistik
Humanistik, Figur-figur utama adalah May, Maslow, Frankl, Jourard. ‘Kekuatan ketiga’ dalam psikologi ini dikembangkan sebagai reaksi melawan psikoanalisis dan behaviorisme yang dianggap tidak berlaku adil dalam mempelajari manusia. Hanya sedikit teknik yang dikembangkan oleh terapi ini, sebab pendekatan ini mendahulukan pemahaman alih-alih teknik. Terapi ini bisa meminjam teknik-teknik dari pendekatan lain. Diagnosis, pengetesan, dan pengukuran-pengukuran eksternal tidak dipandang penting. Pendekatan bisa menjadi sangat konfrontatif.

4.Pendapat allport
Individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa
lampau. Allport mengemukakan bahwa dengan memakai sebagai model mesin, hewan, anak-anak, tidak didapatkan dasar yang cukup kuat untuk menyusun teori yang bermanfaat mengenai tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia menimbulkan pesimis terhadap kemungkinan yang terdapat dalam metode dan teori psikologi untuk menerangi tingkah laku manusia itu. Sifat kompoleks yang ada pada manusia itu terlalu besar untuk dimengerti secara sempurna oleh metode dan konsepsi ahli psikologi.
5.Pendapat Rogers
·         Perkembangan kepribadian “self”    
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
·         Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu                   
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regardyang terbagi lagi menjadi 2 yaitu: conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
·         Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Menurut pendapat Rogers :
Pertama orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi
Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi
Kedua manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka
Ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagaikehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum
Keempat manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.
Kelima manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar   ataupun yang tidak.



Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akanlebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka .   
  Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
      a.  Keterbukaan pada pengalaman
b.   Kehidupan eksistensial
c.   Kepercayaan terhadap organism sendiri
d.   Perasaan bebas
e.   Kreatifitas


6.Pendapat Maslow

Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

7.Pendapat erich fromm

Fromm adalah ahli teori pertama yang dibicarakan sampai sekarang yang menyamakan kesehatan psikologi dan kesehatan mental dengan kebahagian.kebahagian merupakan suatu bagian integral dari kepribadian sehat bukan suatu hasil sampingan yang terjadi kebetulan.kebahagian merupakan hasil dari kehidupan produktif dan membantu serta memajukan juga tingkat-tingkat produktifitas yang lebih tinggi.Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang telah dicapai seseorang.Fromm mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri tentang kepribadian.Sistemnya menggambarkan sebagai yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies manusia.

Nama : Ajeng Chairunnisa
Npm   : 10511487
Kls      : 2pa10


 Daftar Pustaka :


  1. http://psyche2nest.wordpress.com/2012/03/21/konsep-sehat-dimensi-sejarah-dan-teori-kepribadian/
  2. http://www.psychologymania.com/2012/07/dimensi-dimensi-kecerdasan-emosional.html
  3. http://tutorial-blogs.blogspot.com/2011/04/inilah-7-dimensi-psikologis-manusia.html
  4. http://humaniora.kompasiana.com/filsafat/2011/11/08/3/410717/keseimbangan-antara-keempat-dimensi-dalam-diri-manusia.html
  5. http://putputrihega.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-sejarah-perkembangan.html
  6. http://vinandut.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-carl.html
  7. http://debu-community.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-sehat-menurut.html
  8. http://rizkinurbaiti.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-maslow.html