Senin, 28 November 2011

Manusia dan penderitaan



Pengertian penderitaan
Pengertian penderitaan berasal dari kata derita.kata derita berasal dari bahasa sansekerta.drha artinya menahan atau menanggung.derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.penderitaan itu ada dua macam yaitu,lahir atau batin.intensitas penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat dan ada juga yang ringan,namun peranan antar individu juga sangat menentukan berat atau tidaknya intensitas penderitaan itu.suatu permasalahan yang dianggap menderita oleh seseorang belum tentu juga merupakan penderitaan bagi orang lain.seseorang juga mengangap suatu penderitaan adalah energy untuk menjadi orang yang lebih baik lagi,dan juga sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagian dan juga kesuksesan.
Siksaan
Siksaan dapat di artikan sebagai siksaan badan atau jasman,dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.akibat siksaan yang di alami oleh seseorang timbullah sebuah penderitaan.siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa:kebimbangan,kesepian,ketakutan.ketakutan yang berlebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak penyebab yang membuat seseorang menjadi ketakutan,antara lain:claustrophobia dan agoraphobia,gamang,ketakutan,kesakitan,dan juga kegagalan.para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam,yang harus ditemukan,dihadapi,dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan di sebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental,secara sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan seseorang akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.gejala permulaan yang mengalami kekalutan mental adalah :
  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,sesak napas,demam,nyeri pada lambung.
  2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,ketakutan,patah hati,apatis,cemburu,mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  1. Gangguan kejiwaan Nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani.
  2. Usaha mempertahankan diri dengan cara yang negative
  3. Kekalutan merupakan titik patah(mental breakdown)dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  2. terjadinya konflik sosial budaya
  3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
  1. kota – kota besar
  2. anak-anak muda usia
  3. wanita
  4. orang yang tidak beragama
  5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
  2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh yang sangat bermacam-macam dalam sikap pada dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, yang paling parah adalah menjadi orang yang frustasi dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.


Sumber:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar